PENGARUH KEPRIBADIAN WIRAUSAHA,
PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN, DAN LINGKUNGAN
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ABSTRAK
Abtrak: Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan, dan Lingkungan terhadap Minta Berwirausaha Siswa SMK. Tujuan penelitian untuk mengungkapkan pengaruh potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha. Penelitian menggunakan pendekatan ex post facto. Populasi adalah siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel sebanyak 113 responden ditentukan menggunakan teknik proportional random sampling. Data dikumpulkan dengan instrumen angket dan tes. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensia. Penelitian menunjukkan minat berwirausaha relatif rendah (48,67%), potensi kepribadian wirausaha memberi pengaruh cukup berarti terhadap minat berwirausaha (27,3%), pengetahuan kewirausahaan berpengaruh berarti terhadap minat berwirausaha (13,7%), lingkungan keluarga memberi pengaruh yang berarti terhadap minat berwirausaha (22%). Terdapat pengaruh secara bersama-sama antara potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan lingkungan keluarga sebesar 42,2 persen terhadap minat berwirausaha.
PENDAHULUAN
Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi permasalahan di Indonesia. Pengangguran dan kemiskinan terjadi karena perbandingan antara jumlah penawaran kesempatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lulusan atau penawaran tenaga kerja baru di segala level pendidikan (Saiman, 2009: 22). Data statistik pada Pebruari 2011 yaitu sebanyak 8,12 juta orang dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar6,80 persen (Badan Pusat Statistik RI, 2011) menunjukkan jumlah pengangguran masih relatif tinggi. Namun, jumlah pengangguran dan kemiskinan sebenarnya dapat diperkecil dengan keberanian membuka usaha-usaha baru atau berwirausaha. Dalam rangka meningkatkan pembangunan ekonomi, khususnya pengembangan kewirausahaan di seluruh tanah air, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mencanangkan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) pada Pebruari 2011. Dengan adanya GKN diharapkan generasi muda memiliki minat untuk menjadi wirausahawan.
An interest can be defined as something
that arouses or holds one’s attention or
curiosity. Interests are indications of what
individuals want to do or what they enjoy
or like“ (Brown & Brooks, 1990: 82).
Minat dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang membangkitkan perhatian pada suatu hal. Minat mengindikasikan apa yang diinginkan atau dilakukan orang atau apa yang mereka senangi. Seseorang yangberminat pada suatu hal, maka segala tindakan atau apa yang dilakukan akan mengarahkannya pada minatnya tersebut. Minat berwirausaha di Indonesia masih sangat rendah. Jumlah wirausahawan di Indonesia baru 0,18 persen dari jumlah penduduk, masih jauh di bawah negara lain yaitu dibandingkan dengan Malaysia yang sudah 2 persen, Amerika 4 persen, dan Singapura 7 persen. Suatu negara akan maju dan stabil perekonomiannya jika penduduk yang menjadi wirausahawan minimal 2 persen dari jumlahpenduduk (www.jpnn.com).
Wirausahawan yang berhasil, salah satu kuncinya memiliki kepribadian yang unggul. Kepribadian tersebut kadangkala membedakannya dari kebanyakan orang. Gambaran ideal seorang wirausahawan menurut Alma (2010: 21) adalah orang yang dalam keadaan bagaimanapun daruratnya, tetap mampu berdiri atas kemampuan sendiri untuk menolong dirinya keluar dari kesulitan yang dihadapi, termasuk mengatasi kemiskinan tanpa bantuan siapapun. Bahkan dalam keadaan yang biasa (tidak darurat), mampu menjadikan dirinya maju, kaya, berhasil lahir dan bathin. Oleh karena itu, hendaknya siswa SMK memiliki potensi kepribadian wirausaha agar kelak mampu mandiri, menolong dirinya sendiri dalam menghadapi kesulitan hidup, bahkan mampu membuka peluang kerja bagi dirinya dan orang lain.
Menurut Brown dan Brooks (1990: 3) bahwa proses memilih karir diawali dengan minat terhadap karir tersebut dan hal ini dapat diketahui melalui pendekatan ilmiah. Oleh karena itu, penelitian dilakukan dengan tujuan
untuk mengungkapkan:
1. Pengaruh potensi kepribadian wirausaha terhadap minat berwirausaha siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
4. Pengaruh potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan lingkungan keluarga secara bersama-sama terhadap minat berwirausaha siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tabel 1. Distribusi Minat Berwirausaha (Y), Potensi Kepribadian Wirausaha (X1),
Pengetahuan Kewirausahaan (X2), dan Lingkungan Keluarga (X3)
Siswa SMK Rumpun Pertanian di DIY
NO Kategori
Y X1 X2 X3
Frek. % Frek. % Frek. % Frek. %
1 Sangat tinggi 15 13,27 18 15,93 6 5,31 12 10,62
2 Tinggi 29 25,66 31 27,43 74 65,49 34 30,09
3 Rendah 55 48,67 46 40,71 21 18,58 46 40,71
4 Sangat rendah 14 12,4 18 15,93 12 10,62 21 18,58
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan:
1. Potensi kepribadian wirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
4. Potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan lingkungan keluarga secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
SARAN
Minat berwirausaha yang dimiliki oleh siswa hendaknya dapat lebih ditingkatkan oleh semua pihak, orang tua, masyarakat, pendidik,maupun pemerintah. Penanaman nilai-nilaipotensi kepribadian ditingkatkan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai percaya diri, kreativitas, keberanian mengambil resiko, berorientasi pada hasil, kepemimpinan, dan kerja keras dalam setiap mata pelajaran di sekolah dan dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga sejak anak masih usia dini. Selain tu, perlu adanya pembelajaran kewirausahaan yang berorientasi pada praktek, studi kasus, dan mendatangkan nara sumber dari dunia usaha dandunia industry.