Rabu, 20 Mei 2015

Jurnal Ilmiah Kwirausahaan

PENGARUH KEPRIBADIAN WIRAUSAHA,  
PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN, DAN LINGKUNGAN 
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ABSTRAK 

Abtrak: Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan, dan Lingkungan terhadap Minta Berwirausaha Siswa SMK.  Tujuan penelitian untuk  mengungkapkan pengaruh potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan  lingkungan  keluarga  terhadap minat berwirausaha. Penelitian menggunakan pendekatan ex post facto. Populasi adalah siswa SMK Rumpun Pertanian  di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel sebanyak  113  responden  ditentukan menggunakan teknik proportional random sampling. Data dikumpulkan dengan instrumen angket dan tes. Analisis data menggunakan  statistik deskriptif dan statistik inferensia. Penelitian menunjukkan minat berwirausaha relatif rendah (48,67%), potensi kepribadian wirausaha memberi pengaruh cukup berarti terhadap minat berwirausaha (27,3%), pengetahuan kewirausahaan berpengaruh berarti  terhadap minat berwirausaha (13,7%),  lingkungan keluarga memberi pengaruh yang berarti  terhadap minat berwirausaha  (22%). Terdapat pengaruh secara bersama-sama antara potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan lingkungan keluarga sebesar 42,2 persen terhadap minat berwirausaha.

PENDAHULUAN 
               Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi permasalahan di Indonesia. Pengangguran dan kemiskinan terjadi karena perbandingan antara jumlah penawaran kesempatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lulusan atau penawaran tenaga kerja baru di segala level pendidikan (Saiman, 2009: 22). Data statistik pada Pebruari 2011 yaitu sebanyak 8,12 juta orang  dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar6,80 persen  (Badan Pusat Statistik RI, 2011)  menunjukkan jumlah pengangguran masih relatif tinggi. Namun, jumlah pengangguran dan kemiskinan sebenarnya dapat diperkecil dengan keberanian membuka usaha-usaha baru atau berwirausaha. Dalam rangka meningkatkan pembangunan ekonomi, khususnya pengembangan kewirausahaan di seluruh tanah air, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mencanangkan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) pada  Pebruari  2011.  Dengan adanya GKN diharapkan generasi muda memiliki minat untuk menjadi wirausahawan.
 An interest can be defined as something 
that arouses or holds one’s attention or 
curiosity. Interests are indications of what 
individuals want to do or what they enjoy 
or like“ (Brown & Brooks, 1990: 82). 
       Minat dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang membangkitkan perhatian pada suatu hal. Minat mengindikasikan apa yang diinginkan atau dilakukan orang atau apa yang mereka senangi. Seseorang yangberminat pada suatu hal, maka segala tindakan atau apa yang dilakukan akan mengarahkannya pada minatnya tersebut. Minat berwirausaha di Indonesia  masih sangat rendah.  Jumlah wirausahawan di Indonesia  baru 0,18  persen  dari jumlah penduduk,  masih  jauh di  bawah negara lain yaitu dibandingkan dengan Malaysia yang sudah 2  persen, Amerika 4  persen, dan Singapura 7 persen. Suatu negara akan maju dan stabil perekonomiannya jika penduduk yang  menjadi wirausahawan minimal 2 persen  dari jumlah
penduduk (www.jpnn.com).

        Wirausahawan yang berhasil, salah satu kuncinya memiliki kepribadian yang unggul. Kepribadian tersebut kadangkala membedakannya dari kebanyakan orang. Gambaran ideal seorang wirausahawan menurut Alma (2010: 21) adalah orang yang dalam keadaan bagaimanapun daruratnya, tetap mampu berdiri atas kemampuan sendiri untuk menolong dirinya keluar dari kesulitan yang dihadapi, termasuk mengatasi kemiskinan tanpa bantuan siapapun. Bahkan dalam keadaan yang biasa (tidak darurat), mampu menjadikan dirinya maju, kaya, berhasil lahir dan bathin.  Oleh karena itu, hendaknya siswa SMK memiliki potensi kepribadian wirausaha agar kelak mampu mandiri, menolong dirinya sendiri dalam menghadapi kesulitan hidup, bahkan mampu membuka peluang kerja bagi dirinya dan orang lain.

Menurut  Brown  dan Brooks  (1990:  3) bahwa  proses  memilih karir diawali dengan minat terhadap karir tersebut dan hal ini  dapat diketahui  melalui pendekatan ilmiah. Oleh karena itu,  penelitian  dilakukan dengan tujuan
untuk mengungkapkan:
1.  Pengaruh  potensi  kepribadian  wirausaha terhadap minat berwirausaha siswa SMK Rumpun Pertanian  di  Daerah Istimewa Yogyakarta.
2.  Pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa SMK Rumpun Pertanian  di  Daerah Istimewa Yogyakarta.
3.  Pengaruh lingkungan  keluarga  terhadap minat berwirausaha siswa SMK  Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.

4.  Pengaruh  potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan lingkungan  keluarga secara bersama-sama terhadap minat berwirausaha siswa SMK Rumpun Pertanian  di  Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tabel 1.  Distribusi Minat Berwirausaha (Y), Potensi Kepribadian Wirausaha (X1),                 
Pengetahuan Kewirausahaan (X2), dan Lingkungan Keluarga (X3)                     
Siswa SMK Rumpun Pertanian di DIY 
NO  Kategori 
Y  X1  X2  X3 
Frek.  %  Frek.  %  Frek.  %  Frek.  % 
1  Sangat tinggi  15  13,27  18  15,93  6  5,31  12  10,62 
2  Tinggi  29  25,66  31  27,43  74  65,49  34  30,09 
3  Rendah  55  48,67  46  40,71  21  18,58  46  40,71 
4  Sangat rendah  14  12,4  18  15,93  12  10,62  21  18,58 

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data  dan pembahasan, dapat disimpulkan:
1.  Potensi kepribadian wirausaha berpengaruh positif  dan signifikan  terhadap minat berwirausaha  siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
2.  Pengetahuan kewirausahaan  berpengaruh positif  dan signifikan  terhadap minat berwirausaha  siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
3.  Lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta. 
4.  Potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan lingkungan keluarga secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.

SARAN
Minat berwirausaha yang dimiliki oleh siswa hendaknya dapat lebih ditingkatkan oleh semua pihak,  orang tua, masyarakat, pendidik,maupun pemerintah.  Penanaman nilai-nilaipotensi kepribadian ditingkatkan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai percaya diri, kreativitas, keberanian mengambil resiko, berorientasi pada hasil, kepemimpinan, dan kerja keras dalam setiap mata pelajaran di sekolah dan  dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga sejak anak masih usia dini.  Selain tu, perlu adanya pembelajaran kewirausahaan yang berorientasi pada praktek, studi kasus, dan mendatangkan nara sumber dari dunia usaha dandunia industry.

Rabu, 01 April 2015

Cara menjadi pengusaha sukses

Bagi anda yang masih bekerja tapi sudah bosan jadi pegawai, anda bisa menjalankan 8 tips cara jadi pengusaha di bawah ini. Tips ini saya dapat dari “Start-Up Business Wizzard”-nya teman saya, om Laksita.

Beliau menjelaskan bahwa bagaimanapun juga, anda harus realistis. Dan sebagai pebisnis pemula, otot-otot kewairausahaan anda perlu dilatih lebih dulu. Sebosan apapun anda jadi karyawan, jangan bertindak gegabah.
Anda harus berlatih menjalankan sebuah bisnis dengan skala yang lebih kecil yag resikonya juga kecil. Setelah anda cukup terlatih, baru anda bisa menambahkan sedikit beban agar otot kewirausahaan anda tidak kagetsss…

Inilah langkah-langkah yang disarankan beliau agar anda bisa berlatih menjadi seorang pengusaha. Anda juga bisa gunakan cara ini untuk memilih jenis usaha yang cocok buat anda.
  1. Coba anda cari informasi tentang produk apa saja yang dibutuhkan oleh pasar dalam jumlah besar. Dan produk ini tentunya produk yang bisa anda penuhi dan anda memang berminat mengelolanya. Ini disebut “peluang bisnis yang anda minati”.
  2. Informasi produk yang anda dapatkan pada point pertama, anda buat daftar sejumlah 10 “peluang bisnis yang anda minati” dan kemudian anda urutkan dari atas ke bawah mulai dari peluang usaha yang mempunyai pangsa pasar paling banyak sampai yang paling sedikit.
  3. Buatlah tolak ukur untuk masing-masing peluang tersebut. Tolak ukur tersebut yakni : daya beli pasar, siapa yang memasok produk tersebut, berapa harga pasar, serta berapa margin keuntungan yang bisa diperoleh dari setiap produk dibandingkan dengan harga pasar.
  4. Jangan lupa menghitung margin keuntungan yang bisa anda dapatkan dari masing-masing peluang. Pertanyaan penting : “apakah margin tersebut bisa anda gunakan untuk menutup pengeluaran bulanan anda pada saat menjalankan bisnis tersebut?”.
  5. Dari hasil perhitungan setiap peluang pada daftar tersebut, tentulah bisa anda amati bukan? Peluang dengan potensi keuntungan paling besar itulah peluang yang bisa anda pilih untuk anda kelola terlebih dulu. Detailnya anda bisa baca di artikel memilih target pasar.
  6. Gali informasi di sekeliling anda tentang pebisnis yang telah sukses menjalankan peluang-peluang tersebut.
  7. Cobalah belajar dan lakukan konsultasi dengan mereka bagaimana strategi unggulan yang membuat mereka menjadi sukses dalam menjalankan peluang bisnis tersebut. Jika mereka tidak mau untuk berbagi resep rahasia mereka, jangan langsung ngedrop atau patah semangat…Amati, tiru dan modifikasi saja dari jauh semua keunggulan mereka. Anggap saja anda sedang melakukan riset, sebuah studi kasus terhadap satu bisnis yang telah berhasil sukses.
  8. Setelah ke tujuh point tersebut anda lakukan, saatnya mempraktekkan apa yang sudah anda pelajari dari latihan ini dengan skala kecil lebih dahulu.
Dan khusus saran dari saya, anda tidak harus langsung mempraktekkan 8 cara jadi pengusaha di atas dengan langsung keluar dari pekerjaan anda. Jadi walaupun anda sudah bosan jadi karyawan, pertahankan pekerjaan anda sambil mempraktekkan 8 cara jadi pengusaha di atas.
Anda harus tahu bahwa sembilan dari sepuluh bisnis hancur di 5 tahun pertama. Penyebabnya bermacam-macam. Detailnya ada di artikel saya tentang kegagalan bisnis.

Termasuk juga jika anda awam terhadap pemasaran. Anda bisa baca artikel masalah-masalah pemasaran buat menambah wawasan. Jadi sekali lagi saya ingatkan, sebosan apapun anda jadi karyawan, berpikirlah rasional.
Jika memang anda mampu langsung keluar dari pekerjaan anda dan mulai membangun bisnis anda, lakukan. Tapi jika anda belum siap, banyak-banyaklah berlatih. Dan jika anda merasa sudah siap, hajar saja bleh…